Hikmah Di Dalam Musibah
Siapa yang bisa menolak datangnya kesulitan? Siapa yang mampu membatalkan kematian? Dalam hidup ini, ada banyak hal yang hanya bisa diterima. Kita tidak bisa memilih atau memilah. Gempa, banjir, tsunami dan segala bencana sering diluar rencana. Kita hanya bisa melipat tangan, sujud dan berdoa sambil membendung air mata.
Haruskan manusia bertanya ‘mengapa musibah ini menimpa saya?’ Apakah salah dan dosaku sehingga semua kemalangan ini terjadi atas keluarga dan kaumku? Bukankah aku rajin menjalankan sholat lima waktu? Bukankah setiap minggu aku datang berkunjung ke rumah-MU? Dimanakah yang namanya keadilan? Kemanakah larinya belas kasihan yang maha kuasa?
Dari pada bertanya mengapa lebih baik tutup mata dan berdoa sambil berbisik dalam hati, ‘apa yang bisa saya pelajari dari semua kenyataan ini’. Ijinkan Roh-Nya menuntun hati dan biarkan telinga jiwa mendengar suara-Nya. Dalam kesulitan selalu ada pelajaran. Dalam musibah ada segudang hikmah. Ketika menemui jalan buntu jangan berdiri terpaku. Siapa tahu masih ada pintu.
Manusia memang tidak bisa mengubah musibah. Sebaliknya, musibahlah yang sering mengubah hati anak manusia untuk lebih dekat atau jauh dengan Yang Maha Pemurah. Namun dalam hati yang menyembah tidak ada istilah menyerah. Kesulitan adalah kawan perjalanan. Bencana adalah lahan pertumbuhan iman. Di sanalah setiap manusia akan menemukan siapa diri kita yang sebenarnya dan siapa Allh yang Maha Kuasa.
