Buat perubahan dalam hidup mulai dari sekarang!

UNTUK DIRENUNGKAN

UNTUK DIRENUNGKAN

image-2

“Hendaklah setiap orang cepat mendengar, lambat berbicara, dan lambat marah.” Yakobus 1:19 (NIV)

Pernahkah Anda memperhatikan betapa jarangnya Anda menyelesaikan kalimat akhir-akhir ini? Kadang-kadang kita bahkan tidak membiarkan orang lain menyelesaikan kalimat mereka. Kita mudah marah dan saling berbicara sepanjang waktu. Anda melihatnya di acara bincang-bincang. Anda mendengarnya di program podcast. Anda menontonnya di berita TV, dengan tiga atau empat orang berbicara pada saat yang sama dan mencoba menyampaikan maksud. Namun, ketika semua orang berbicara sekaligus, tidak ada yang benar-benar mendengarkan.

Bagaimana kita sampai di sini?

Dengan kecepatan hidup yang lebih cepat dan lebih panik, orang menjadi lebih tidak sabar. Kita begitu ingin mengungkapkan pikiran kita—atau hanya menyelesaikan percakapan dan beralih ke hal berikutnya—sehingga kita bahkan tidak cukup tertarik pada orang lain dan perspektif mereka untuk mendengarkan mereka.

Alkitab berkata dalam Yakobus 1:19, “Hendaklah setiap orang cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.” Perhatikan bahwa jika Anda melakukan dua hal pertama—mendengarkan terlebih dahulu dan tidak langsung berbicara—maka hal ketiga akan terjadi secara otomatis. Ketika Anda cepat mendengar dan lambat untuk berbicara, Anda akan cenderung tidak mudah marah.

Sebagai orang tua, rekan kerja, tetangga, dan pasangan, kita mudah kehilangan kesabaran. Begitu ketidaksabaran kita mulai berkobar, kemarahan dan konflik akan segera terjadi.

Namun, Alkitab menawarkan cara yang efektif untuk memerangi kemarahan dalam hidup Anda: Berlatihlah mendengarkan sebelum berbicara dan berusaha memahami orang lain sebelum Anda menanggapi. Ketika Anda melakukannya, Anda akan belajar untuk mengatasi kemarahan Anda.

Jika Anda merasa tidak memiliki masalah kemarahan, Anda mungkin pandai menyembunyikannya. Dalam hal kemarahan, semua orang bisa jadi sigung atau kura-kura. Ketika mereka marah, sigung akan membuat seluruh tempat menjadi bau. Semua orang tahu bahwa mereka sedang marah! Di sisi lain, kura-kura cenderung menarik diri dari cangkangnya dan memendam kemarahannya. Anda mungkin tidak melihatnya, tetapi kemarahan itu tetap mendidih di dalam diri mereka.

Baik sigung maupun kura-kura perlu mengatasi kemarahan mereka—mereka perlu belajar untuk cepat mendengar dan lambat berbicara.

Lambatlah dalam berbicara, dan Anda akan lambat marah. Dan dengan meluangkan waktu untuk menanggapi, Anda juga akan lebih mampu mendengarkan dengan sungguh-sungguh. (Sumber: Daily Hope”

#Leave A Comment

#About

Siapa Paulus Wiratno?

Hamba Tuhan

Pdt. Paulus Wiratno adalah seorang pembicara/pengkhotbah yang membawakan program Making Life Better yang disiarkan oleh Radio Jaringan Dian Mandiri. Beliau juga memproduksi program Kata Bijak yang berdurasi dua menit, yang telah memberikan pencerahan hati kepada pendengarnya.

Selain sebagai pembicara di dalam negeri, beliau sering diundang untuk memberikan seminar dan pelayanan di Australia, Amerika dan Asia. Paulus Wiratno juga penulis buku Salon Kecantikan Jiwa, The Lepers Lesson dan Making Life Better yang sudah menjadi berkat juga bagi para pembacanya.

author-signature-lifestyle

#Kategori

#Follow

#Konten Terbaru

#Instagram

#Leave A Comment

single-post-travel-03

Subscribe To Newsletter

Get Notification of each & every new blogs through your e-mail


    Presenting best insight for you. Kisah dan khotbah yang bisa membantu Anda keluar menuju jalan yang lebih baik

    #Instagram

    #Kontak

    231 Salt Lake city, Utah, USA
    +62 813-3811-9011
    pwiratno@gmail.com