Buat perubahan dalam hidup mulai dari sekarang!

MENGAPA ATASAN MELENYAPKAN BAWAHAN

MENGAPA ATASAN MELENYAPKAN BAWAHAN

“Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.”

Kasus raja Daud yang tega merekayasa pembunuhan Uria mungkin bisa menjadi titik terang.  Mengapa ada seorang penguasa yang tega menghabisi nyawa bawahan yang loyal kepadanya.  Mengapa ada orang yang katanya ‘dekat dengan Tuhan, tetapi tega membunuh orang yang tidak bersalah? Jawabannya ada di dalam kitab Yakobus 4. 

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?  Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.”

Menurut pak Rick Warren, ada empat hal yang bisa membuat orang nekad melakukan hal hal yang bisa merusak hubungan dan menghancurkan pernikahan, bahkan menghancurkan hidup orang lain. Yang pertama adalah “Selfishness” atau mementingkan diri sendiri. Dimana ada ‘ego’ yang ditonjolkan di sana pasti akan ada pertengkaran. Ini benar dalam pelayanan, pernikahan atau pekerjaan. Melihat Batsyeba mandi, ego raja Daud langsung bermain. Ia tidak peduli bahwa wanita itu sudah punya suami. Dengan memainkan kekuasaan dia bisa meniduri Batsyeba sampi akhirnya hamil. Perzinahanpun terjadi.

Faktor kedua yang terbukti bisa membuat orang kalap dan tidak peduli dengan nyawa atau kesejahteraan orang lain adalah ‘Pride’. Kesombongan Daud sebagai penguasa membuatnya melakukan apa saja. Atas nama ‘kesombongan’ dia bisa berbuat apa saja. Itulah sebabnya kesombongan terbukti menjadi awal kehancuran. Karena itu Allah membenci orang sombong. Mengapa? Orang sombong sering menghalalkan segala macam cara. Kesombongan bisa membelokan atau memutarbalikan kebenaran. Waspadai kesombongan dalam diri kita.

Ketiga adalah insecurity atau rasa tidak aman. Daud tidak ingin masalah perzinahannya diketahui oleh suami Batsyeba. Ia tidak ingin kasusnya viral di facebook atau media sosial. Malu kalau kehamilan Bastsyeba menjadi Trending Topic atau Headline News. Maka dia langsung membuat rekayasa supaya Uria pulang dari medan perang dan tidur dengan istrinya, demi menutupi ‘kasus kehamilan’. Tetapi Uria tidak bersedia tidur dengan istrinya. Maka Daud membuat rekayasa baru dengan menempatkan Uria di garis depan medan perang supaya tertikam pedang. Daud berpikir bahwa kematian Uria akan ‘mengamankan’ perzinahannya. Tetapi Daud lupa bahwa mata Tuhan melihat semua yang telah dia lakukan. 

Faktor keempat yang membuat orang tega melenyapkan nyawa orang lain adalah sakit hati atau ‘resentmen’. Hal ini dilakukan oleh anak Daud yang bernama Absalom. Demi melampiaskan sakit hatinya, Absalom tega membunuh saudara tirirnya yang bernama Amnon. Mengapa? Absalom sakit hati karena Amnon telah menodai adik kandung Absalom yang bernama Tamar. Kisah macam begini banyak terjadi dalam kehidupan sehari hari. Dari mana Absalom belajar melenyapkan nyawa orang? Mungkin dari ayahnya.

Lalu apa pelajaran yang bisa kita petik dari semua ini? Firman Allah sudah jelas dan gamblang. Mengapa orang tega melenyapkan nyawa orang lain? Mengapa ada penguasa dengan sadis menghabisi nyawa bawahan yang loyal kepadanya? Jawababnya ada diantara empat hal ini, Ego, kesombongan, rasa tidak aman dan sakit hati. Bebaskan hatimu dari semua ini sekarang juga. Bertobat dan memohon maaf kepada Tuhan sekarang juga. Tidak ada istilah terlambat untuk bertobat. Menutupi masalah adalah menambah masalah. Keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Mari kita berdoa buat diri kita masing masing agar bisa terbebas dari keempat faktir yang bisa menghancurkan hubungan.

#Leave A Comment

#About

Siapa Paulus Wiratno?

Hamba Tuhan

Pdt. Paulus Wiratno adalah seorang pembicara/pengkhotbah yang membawakan program Making Life Better yang disiarkan oleh Radio Jaringan Dian Mandiri. Beliau juga memproduksi program Kata Bijak yang berdurasi dua menit, yang telah memberikan pencerahan hati kepada pendengarnya.

Selain sebagai pembicara di dalam negeri, beliau sering diundang untuk memberikan seminar dan pelayanan di Australia, Amerika dan Asia. Paulus Wiratno juga penulis buku Salon Kecantikan Jiwa, The Lepers Lesson dan Making Life Better yang sudah menjadi berkat juga bagi para pembacanya.

author-signature-lifestyle

#Kategori

#Follow

#Konten Terbaru

#Instagram

#Leave A Comment

single-post-travel-03

Subscribe To Newsletter

Get Notification of each & every new blogs through your e-mail


    Presenting best insight for you. Kisah dan khotbah yang bisa membantu Anda keluar menuju jalan yang lebih baik

    #Instagram

    #Kontak

    231 Salt Lake city, Utah, USA
    +62 813-3811-9011
    pwiratno@gmail.com