Motif dibalik pembunuhan bisa bermacam macam. Namun apapun motivasinya, yang namanya membunuh tetap dilarang oleh Tuhan, bahkan masuk dalam Sepuluh Hukum Allah. Belajar dari Kitab Suci, akan ditemukan berbagai macam sebab mengapa orang tega melenyapkan nyawa orang lain.
Membunuh Karena Iri Hati
Kasus pembunuhan pertama yag tercatat di Alkitab adalah Kain membunuh saudaranya yang bernama Habil. Mengapa ia tega membunuh sauadara kandungnya? Penyebabnya bukan karena masalah warisan atau kekuasaan. Masalahnya adalah masalah ‘iri hati’. Hati kain merasa tersakiti waktu persembahannya tidak diterima oleh Tuhan. Maka waspadai iri hati dalam hidup Anda. Konon, dosa ini masuk dalam golongan dosa tertua dalam hidup manusia dan masih bercokol di dalam jutaan hati sampai hari ini. Gara gara iri hati masalah pangkat, jabatan, kekayaan, orang bisa bunuh membunuh.
Membunuh Karena Identitas Diri
Musa berani membunuh orang Mesir demi membela saudaranya yang menderita karena kerja paksa dan direndahkan serta diperlakukan tidak adil. Terkadang, orang berani membunuh orang lain karena masalah jati dirinya diinjak injak atau kaum keluarganya diperlakukan tidak adil. Demi identitas diri orang bisa melakukan apa saja termasuk membunuh orang lain. Mengapa ada perang suku atau perang antar agama? semua terkait dengan masalah ‘identitas’.
Membunuh Demi Menutupi Kesalahan
Raja Daud tega melakukan segala macam rekasaya demi menutupi perzinahannya dengan Batsyeba. Mulai dari memberi cuti istimewa pada suaminya, jamuan makan malam hingga mengirim Uria ke garis depan medan perang supaya mati terbunuh. Setelah terbunuh, Daud langsung mengambil Batsyeba menjadi istrinya. Daud mengusahakan kematian Uria untuk menutupi ‘kehamilan’ selingkuhannya. Cerita seperti ini masih sering menghiasi berita televisi atau media sosial.
Tuhan Maha Tahu
Daud tidak menyangka bahwa Allah maha melihat dan mengetahui kejahatannya. Melalui nabi Natan, Daud ditegur dan dipersalahkan. Meskipun Daud mengakui dosa dosanya tetapi Daud harus siap menghadapi akibat jangka panjang dari kejahatannya. Jangan kaget dengan yang satu ini. Orang yang tergolong dekat dengan Tuhan, pernah dipakai Tuhan, banyak menulis puisi atau Mazmur tentang Tuhan bisa juga melakukan kejatahan.
Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. ( II sam 12:11-12)
Lalu apa pelajarannya bagi kita semua? Semua perbuatan dosa selalu ada akibatnya. Meskipun melalui pertobatan kita akan mengalami pengampunan, tetapi konsekwensi dari dosa harus kita tanggung. Jangan pernah membiarkan, iri hati, keserakahan atau perzinahan sianggah dalam hidup kita. Jangan pernah membiarkan dusta menguasai hati kita. Lebih baik jujur apa adanya. Mengakui kesalahan dan siap siap mengalami pemulihan dari Tuhan. Bertobatlah sekarang, minta ampun kepada Tuhan. Dan ijinkan Roh Kudus memberi kelegaan.
