MEMAHAMI PERBEDAAN DALAM PERNIKAHAN
KESALAHAN KETIGA DALAM PERNIKAHAN
Namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna, pastilah ada kesalahan yang dibuatnya. Apalagi yang namanya pernikahan, kita semua belum pernah ikut sekoolah nikah atau kuliah jurusan “Menjadi suami yang baik”. Maka aku juga tidak kaget saat membuat banyak kesalahan dalam perjalanan hidup berumah tangga. Namun seiring dengan waktu, tidak ada salahnya belajar dari buku atau dari inspirasi menuju kearah yang lebih baik.
Kesalahan yang ketiga ini sering saya lakukan, mungkin juga anda semua pernah dan sedang melakukannya. “Tidak menyadari dan memahami perbedaan kebutuhan antara pria dan wanita. Selama ini kita pikir yang namanya manusia ciptaan Tuhan itu semua sama. Kita tidak menyadari bahwa sudah dari asal muasalnya, yang namanya Adam dan Hawa itu bahan dasarnya beda, demikian juga cara membuatnya. Waktu Allah menciptaan Adam, Allah ‘membentuk’ pria dari tanah lihat. Sedangkan waktu Allah menciptakan Hawa, Ia ‘membangun’ wanita dari tulang rusuk. Cara membuatnya juga beda. Waktu Allah menciptakan Adam kata yang dipakai adalah membentuk sedangkan untuk Hawa adalah membangun. Jelaslah sudah bawa sudah dari asal muasalnya yang namanya pria dan Wanita itu berbeda.
Menyadari dan memahami perbedaan akan menyelsaikan, menghindarkan serta menyelesaikan banyak pertengkaran. Ini contoh yang paling sering terjadi, wanita lagi lagi stres suka banyak bicara, karena dengan bicara uneg uneg dalam hati bisa dikeluarkan. Sebaliknya, pria yang lagi tertekan jiwanya lebih banyak diam. Nah pria yang tidak paham berpikir istrinya sedang kerasukan. Perbedaan yang lain adalah, yang namanya pria adalah makluk yang haus penghargaan, sedangkan wanita haus perhatian. Jika pasangan tidak memahami perbedaan ini, pernikahan bisa menjadi runyam.
Menurut apa yang saya baca dan pengalaman pribadi, semua persoalan dan pertengkaran yang terjadi bersumber dari ‘Lack of understanding’ alias kurang memahami arti pernikahan dan pasangan yang dinikahi. Menuntut suami memberi respon seperti dirinya dan gagal memahami istri adalah sumber utama persoalan dalam pernikahan. Maka jangn sungkan belajar lagi, ikut seminar, baca buku tentang keharmnisan pernikahan untuk memperbaiki kualitas pernikahan kita. Orang bilang, pernikahan adalah sekolah yang tidak pernah ada penamatan, tetapi ijazah sudah dikasih duluan….renungkanlah.