AKHIR SEBUAH PENANTIAN
Goresan wajah wanita itu menggambarkan kesedihan hatinya. Entah sudah berapa banyak airmata yang membasahi wajahnya. Tidak ada yang tahu, betapa pahit hatinya setiap kali bertemu dengan wanita muda yang sedang menggendong buah hatinya. Hati wanita itu pasti rasa tersayat saat melihat para ibu bermain dengan anak anaknya.
Sudah lebih dari 40 tahun ia menanti namun tidak melihat titik terang lahirnya sebuah impian. Penantian yang begitu lama sering kali bisa membunuh asa. Harapan bisa pupus manakala kenyataan tidak sesuai dengan kerinduan. Jangan heran jika mulut ini bergumam “sudah nasib saya” semua harus dihadapi saja.
Seorang wanita yang tidak bisa melahirkan anak adalah sebuah aib yang memalukan. Dipandang sebelah mata, diperlakukan seperti bangsa kelas dua atau dipinggirkan menjadi wanita yang tidak berdaya. Elizabeth harus menjalani hidup dan tetap tegar menghadapi kenyataan.
Namun Allah tidak pernah tinggal diam. Ia tidak menutup mata dan telinga. Ia mendengar doa hamba-Nya. Apalagi mereka adalah seorang iman yang setia melayani dan hidupnya tidak tercela. Meski Zakharia sudah tidak mampu lagi percaya karena sudah terlanjur kecewa, pada akhirnya mereka melihat keajaiban ilahi dalam keluarganya. Bayi Yohanes yang kelak menjadj hamba Allah, lahir di tengah ketidak percayaan dan kebisuan. Inilah akhir sebuab penantian.
Waspadai ‘ya nasib ya nasib’ dalam hidup Anda. Kalimat itu bernada pasrah dengan keadaan, dan tidak ada lagi daya untuk menanti keajaiban Tuhan. Belajarlah mempercayai kebenaran Firman-Nya meski sedang menghadapi kenyataan yang bertolak belakang dengan harapan. Jangan goyah, jangan lengah. Kuatkan imanmu, baharui harapanmu. Siapa tahu besok adalah akhir dari penantian. Percayalah.