Ujian Kesetiaan
Yang belum bisa berlaku setia dengan hal hal kecil, jangan harap akn dipercaya dengan hal yang besar. Katai tidak bisa dipercaya dengan barang yang kelihatan, jangan kaget jika Anda akan kesulitan menadapatkan berkat berkat rohani yang tidak kelihatan. Sekilas terdengar remeh, namun prinsip ini adalah prinsipnya Allah.
Nabi Yusuf harus kerja keras menjadi ‘Jongos’ sebelum berhasil menjadi ‘Bos’ di negeri adidaya. Abraham harus setia menanti ‘Anak Perjanjian’ sebelum menjadi ‘Bapaknya orang beriman’. Umat Israel harus belajar setia menyembah Allah sebelum memasuki Tanah Perjanjian.
Prinsip kesetiaan jangan pernah diremehkan. Ini berlaku dalam segala bidang kehidupan. Kalau masih pacaran sudah berani berkhianat, jangan dinikahi. Kalau dengan uang yang sedikit tidak bisa mengelola, jangan berharap akan dipercaya uang milyaran. Kalau dengan barang pinjaman Anda tidak bisa memperlakukan dengan baik, jangan harap akan bisa memiliki barang sendiri.
Percaya atau tidak, salah satu kalimat sambutan yang akan terdengar di pintu sorga adalah kalimat “Sabaslah hambaku yang baik dan setia”. Kesetiaan itu sangat berharga di sorga. Maka mumpung masih diberi hidup di dunia, belajarlah hidup setia. Setialah dengan panggilan hidup, teman hidup. Jangan suka berkhianat hanya demi yang sesaat.