MENGAPA “BAPA DI SORGA”

Yesus mengajarkan kita untuk memanggil Allah “Bapa”. Ini sebuah ajaran yang luar biasa. Hanya Yesus yang mengajarkan kita menyebut nama Allah dengan sebutan Bapa katena beberapa hal ini.
Yesus mengajarkan kita untuk memanggil Tuhan dengan sebutan “Bapa” untuk menunjukkan hubungan yang sangat pribadi, penuh kasih, dan intim yang Tuhan inginkan untuk dimiliki dengan manusia. Dalam konteks budaya dan agama pada saat itu, hal ini sangat radikal—kebanyakan orang melihat Tuhan sebagai sosok yang jauh, agung, dan tidak dapat didekati. Dengan memanggil Tuhan dengan sebutan “Bapa”, Yesus:
- Menyingkapkan kedekatan Tuhan: Ia ingin orang-orang memahami bahwa Tuhan bukan sekadar penguasa atau hakim, tetapi orang tua yang penuh kasih yang peduli secara pribadi kepada kita masing-masing.
- Merefleksikan hubungan-Nya sendiri dengan Tuhan: Yesus, sebagai Anak, secara alami menyapa Tuhan sebagai Bapa-Nya. Dengan mengajarkan kita untuk melakukan hal yang sama (seperti dalam Doa Bapa Kami—”Bapa kami yang ada di surga”), Ia mengundang kita ke dalam hubungan keluarga yang sama.
- Memberikan contoh kepercayaan: Seorang ayah yang baik pada zaman Yesus dipandang sebagai seseorang yang menyediakan, melindungi, dan membimbing. Yesus menggunakan gambaran itu untuk membantu kita mempercayai Tuhan dengan cara yang sama seperti seorang anak mempercayai seorang ayah yang baik. 4. Menekankan identitas dan rasa memiliki: Menyebut Tuhan sebagai “Bapa” berarti kita adalah anak-anak-Nya—memberikan kita martabat, tujuan, dan tempat yang aman dalam keluarga-Nya.
Ayo sering seringlah datang kepada Bapa, curhat, meminta dan memiliki hubungan yang dekat dengan Bapa kita di Sorga.
