Melayani Tuhan Tanpa Tuhan
Ini benar benar tragedi pelayanan. Rasa bangga bisa melakukan banyak mujizat. Namanya terkenal di media masa dan sosial. Bukunya dibaca jutaan manusia namun waktu mau masuk sorga ternyata ditolak karena namanya tidak terdaftar. Bahkan digolongkan sebagai ‘Hamba yang jahat”. Kok bisa? Apa penyebabnya.
Melayani Tuhan tanpa melibatkan Tuhan. Terlalu sibuk menyiapkan khotbah, mendoakan orang dan konseling namun kurang waktu berada dalam hadirat Tuhan. Akibatnya rasa kering secara rohani bahkan bisa merasa jauh dari Tuhan. Saat kita jauh dari hadirat Tuhan, alan ada banyak keputusan yang menjadi perangkap kehidupan.
Jangan kaget jika banyak pelayan Tuhan banyak yang berjatuhan. Ada yang tersandung perzinahan, korupsi uang gereja atau pernikahan hancur berantakan. Menurut Steve Farrar, hanya 10 persen pemimpin kristen yang mengakhiri dengan sangat baik.
Tuhan ajari aku untuk melayani bersamamu. Sama seperti Musa berkata “Kalau Engkau tidak besertaku, aku tidak akan pergi melayani. Bersama-Mu aku akan merasakan damai ditengah tanyangan, sukacita ditengah derita dan kemenangan ditengah ancaman.