MAU MENGAKHIRI DENGAN BAIK
Pagi ini saya sangat diberkati oleh Sopir Uber Taxi yang mengantarku ke LAX airport. Edy mengaku kalau masa mudanya habis untuk melakukan segala macam kejahatan. Yang paling buruk dalam hidup pernah dilakukan. Tidak heran jika masa mudanya habis di dalam penjara dan menanggung tesiko hidup yang terburuk.
Menyadari hidupnya adalah anugerah Tuhan, pria asal Republic Dominica ini tidak ingin membuang sisa umurnya. Saat ini ia kembali kuliah ambil jurusan psichology. Meski umur sudah 55 tahun, Edy tidak malu jadi mahasiswa paling tua. Baginya, tidak ada istilah kedaluwarsa untuk belajar. Ia menuntut ilmu untuk menjadi ahli jiwa demi menolong sesama.
Menyadari waktu hidup tidak lama, Edy ingin banyak berkarya demi makna hidup. Tiap akhir pekan ia memberi kesaksian di berbagai gereja. Tiap minggu berbagi ilmu untuk membantu orang lain. Bahkan melalui halaman facebook, ia tidak malu membagikan pengalaman hidup yang sia sia di masa lalu demi menolong orang lain. Edy juga sedang menjalin hubungan asmara dengan wanita dari General Santos, Philipina. Ia ingin menghabiskan waktu hidup dengan orang yang dicintainya.
Kisah hidup Edy menyegarkan ingatan saya tentang menemukan makna hidup dan bagaimana menjalani hidup. Kehidupan yang berarti dimulai saat kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Tidak peduli anda kaya atau miskin, tua atau muda, penguasa atau orang biasa, yang penting sudah berguna bagi sesama.
Edy ingin mengakhiri hidup dengan baik setelah menyadari dia memulai dengan buruk. Dihadapan Tuhan yang penting bukan bagaimana memulai, tetapi bagaimana mengakhiri. Marilah kita akhiri hidup dengan baik dengan berbagi kebaikan. Gunakan setiap talenta, waktu, harta dan kesempatan untuk mempermudah hidup orang. Selamat berbuat baik.