KETIKA HATI SEDANG GALAU
- by Paulus Wiratno
- July 12, 2022
- 0
- 2
GALAU KARENA KACAU
Kedua mataku sudah terpejam namun pikiranku masih melayang. Lampu sudah dimatikan namun otak masih jalan jalan mengembara dalam khayalan. Jika bantal bisa mendengar suara pikiranku, pasti dia ikut marasa cemas tentang masa depan.
Pernahkah anda merasa galau tentang hari esok. Kedua kaki terasa lemah untuk melangkah, semua angan kandas dalam genggaman tangan. Harapan hanyut bersama dengan kecemasan dan kebimbangan tentang hari depan. Kapan virus COVID 19 akan berlalu dan menghilang dari bumi manusia?
Tidak ada yang tahu, bahkan para ‘guru’ dan orang pintar masih berjuang dengan nalar untuk mencari solusi demi mengakhiri pandemik yang telah menyengsarakan banyak orang dan membuat jutaan nyawa melayang. Lalu kita harus bersikap bagaimana? Tidak cukup hanya menjalankan 3 Pesan Mama; memakai masker, membasuh tangan dan menjaga jarak.
Sebagai orang percaya, kita harus bersikap yang benar. Hidup berpegang pada kebenaran bahwa “Allah turut bekerja sama dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mangasihi Allah dan yang dipanggil menurut rencana-Nya”. Jaga iman itu sangat penting dalam situasi seperti ini. Jangan lupa perkuat iman dengan membaca dan mendengarkan kebenaran Firman.
Jaga hubungan dengan pasangan dan orang orang yang terdekat dengan Anda. Dalam kesulitan anda memerlukan kata dorongan dan perhatian dari mereka yang menyayangi anda. Berbagi sukacita dan bercanda ria dengan anggota keluarga bisa mengurangi kegalauan hati. Ciptakan suasana ceria dan hadirkan Yesus dalam setiap acara keluarga Anda.
Selain jaga iman dan jaga hubungan, jangan lupa jaga kekebalan tubuh kita. Dengan diet makanan sehat serta pola hidup yang baik, imune system akan terjaga dan badan terasa fit setiap hari. Jalan kaki dan bersepda menjadi bagian dari kegiatan saya setiap hari. Sambil mendengarkan khotbah atau lagu lagu penyembahan, saya berolahraga. Jadi bukan hanya raga yang disehatkan tetapi jiwa juga dibaharui setiap hari.
Jadi 3M pesan mama tidak cukup. Kita harus melakukan 3J pesan Paulus Wiratno; 1. Jaga Iman, 2. Jaga Hubungan, dan 3. Jaga Kekebalan Tubuh.