JANGAN BERKHIANAT
Yudas Iskariot mati gantung diri. Gehazi menderita penyakit lepra. Absalom rambutnya tersangkut pohon dan mati. Lucifer dan antek anteknya dicampakan ke bumi. Tragis sungguh tragis. Miris, bener bener miris. Makanya jangan suka berkhianat.
Pengkhianatan adalah bentuk penolakan pada kesetiaan. Kesetiaan adalah kharakter Allah. Ia maha setia, bahkan waktu kita tidak setia Ia terus berlaku setia pada kita. Maka jangan kaget jika Allah mau kita mewarisi sifat ilahi.
Kepada para pengkhianat pernikahan, dengarkanlah apa kata kitab Maleakhi 2:16 kata TUHAN Allah Israel. “Aku benci kalau salah seorang dari kamu berbuat sekejam itu terhadap istrinya. Maka jagalah dirimu dan jangan sekali-kali mengkhianati istrimu.” Pengkhianatan adalah awal kehancuran.
Jangan pernah percaya pada pengkhianat, bahkan saat Anda mengalami kesusahan. Karena pengkhianat akan menggunakan kesempatan dan segala kesempitan.
“Mempercayai pengkhianat pada masa kesusahan adalah seperti mengunyah dengan gigi yang goyang atau berjalan dengan kaki yang timpang.” (Amsal 25:19)
Untuk para penghianat rakyat dan bangsa. Jangan pernah mengumbar janji ‘setia’ pada amanat rakyat jika ujung ujungnya hanya untuk perut sendiri. Surga dan bumi menjadi saksi. Jika engkau berkhianat, laknat sudah menanti.