Benteng Perlindungan Ancaman Narkoba
Melihat info dari televisi membuat hati ini was was. Di negeri ini ada 50 orang meninggal karena NARKOBA setiap hari. Lebih lanjut dijelaskan sudah ada 5 juta penduduk Indonesia yang kecanduan NARKOBA. tidak heran jika Ibu Kofifah pernah curhat dan ingin supaya Yayasan Mercy Indonesia ikut membantu pemerintah menanggulangi masalah ini.
Memang harus diakui bahwa untuk memberantas pengedaran obat terlarang ini sangat sulit karena banyak yang ikut bermain. Saya sering mengunjungi penjara Krobokan dan bertemu dengan narapidana yang tersangkut masalah pemakaian dan pengedaran serbuk setan ini. Banyak diantara mereka yang tidak pernah menyanka bahwa jerat Narkoba itu sangat sulit itu dilepas. Lalu bagaimana caranya supaya kita bisa melindungi anak anak kita dan generasi masa depan supaya terhidang dari jebakan obat terlarang?
Memperkuat institusi keluarga harus menjadi prioritas utama. Keluarga yang sehat adalah benteng perlindungan untuk masa depan anak anak kita. Untuk itu ayah dan ibu wajib meciptakan suasana keluarga yang aman, damai dan penuh kasih sayang. Anak anak yang dibersarkan dengan cukup asupan kasih sayang, penerimaan diri serta pengakuan jati diri yang jelas akan menjadi perisai bagi anak anak kita.
Selain keluarga, agama harus memberikan penjelasan, serta menciptakan atmosfir pemuridan yang menerangi dan melindungi kaum remaja dan pemuda. Jangan hanya hura hura dalam ibadah raya. Penakanan pada pemuridan one to one akan menolong anak anak kita bertumbuh dalam pemahaman yang benar tentang arti menjadi pengikut Kristus yang ‘bisa mengalahkan dunia’ bukan dikalahkan oleh dunia. Saya mengajak semua pihak untuk ikut menjaga, mengawasi, mendidik dan melindungi masa depan generasi NKRI dari kehancuran akibat NARKOBA.