TIDAK SEMPURNA TAPI BAHAGIA
Tidak ada pernikahan yang sempurna di dalam dunia. Pasangan yang bahagia selama lamanya setelah menikah hanya dimiliki oleh Cinderela dengan sang pangeran. Namun sayang itu hanya ada di negeri seribu dongeng. Kalau ada manusia yang mengharapkan pernikahan sempurna sebaiknya membatalkan niatnya sebelum kecewa.
Memang janji nikah itu sempurna, namun bibir yang mengucapkan janji tidak sempurna. Yang menciptakan pernikahan adalah Allah yang maha sempurna, tetapi manusia yang menjalani pernikahan itu tidak sempurna. Firman Allah yang menjadi landasan pernikahan sangat sempurna, tetapi pendengarnya adalah manusia fana yang jauh dari kesempurnaan.
Menurut Bishop T.D Jakes, tidak ada pernikahan yang sempurna, yang ada adalah pernikahan yang diberkati. “There is no perfect marriage, there only blessed marriage”. Dan untuk menciptakan pernikahan yang diberkati, setiap pasangan harus berkerja sama untuk membangun tiga hal ini.
SALING MELAYANI, tidak ada yang mementingkan diri sendiri. Saat egoisme berkuasa, akan segera muncul pertengkaran yang berujung luka batin. Jika ada yang menuntut untuk selalu dilayani, dibahagiakan, diperhatikan, dipentingkan, sebentar lagi ada yang merasa dimanfaatkan, direndahkan dan diperbudak. Firman Allah mengajarkan bahwa ‘love is taking and giving’. Mencintai adalah saling memberi, saling menerima dan saling melayani.
SALING BERKOMUNIKASI, komunikasi memperkuat hubungan. Hubungan adalah pupuk bagi cinta dan kemesraan. Norman Wright pernah berkata “Komunikasi adalah payungnya pernikahan”. Saat payung rusak dan tidak berfungsi semua akan kena akibatnya. Saat tidak ada komunikasi yang baik, kemesraan akan merana. Adalah kewajiban masing masing untuk selalu membangun dan mengembangkan komunikasi. Temukan bahasa cinta, dan bangunlah komunikasi yang baik. Waspadai kecanggihan teknologi komunikasi yang justru bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Jangan sampai gara gara ‘facebook’ atau WA, akhirnya lupa bicara dengan orang orang dekat yang Anda cintai.
SALING MENGAMPUNI, orang yang Anda nikahi punya kekurangan dan kelemahan. Mungkin keduanya tidak muncul waktu pacaran, karena tertutup oleh kepura puraan. Namun semuanya akan segera muncul ke permukaan seiring dengan berjalannya waktu. Jangan kaget atau menyesal, saat pasanganmu ‘aslinya’ keluar. Semuanya bisa terkubur oleh pengampunan. Semua noda dan cela akan ditutupi oleh cinta. Bukankah Alkitab berkata ‘kasih itu percaya segala sesuatu dan menutupi segala sesuatu. Saat pasangan membuat kesalahan, jangan menyimpan kesalahannya sampai larut malam. Segera lepaskan pengampunan. Berapa kali harus mengampuni kesalahan pasangan? Sampai masuk liang kuburan.
Saat kita bisa melakukan ketiga hal diatas, kebahagiaan pernikahan akan menjadi bagian perjalanan kehidupan. Ingatlah, kita harus melakukan bagian kita, dan Tuhan akan melakukan sisanya. Kebahagiaan tidak jatuh dari langit. Kebahagiaan pernikahan harus diusahakan bersama sama, suami dan isteri. Tidak ada yang mendompleng kebahagiaan. Karena pernikahan bahagia terdiri dari dua orang yang bahagia. Be blessed