HIDUP YANG DIPUASKAN
Hidup yang bahagia adalah hidup yang dipuaskan. Syarat untuk merasa puas adalah ‘lapar dan haus’. Orang bilang ‘lauk makan paling enak adalah saat anda merasa lapar’. Bagi orang yang sedang lapar, semua makanan bisa terasa enak. Nasi sama sambal ditambah krupuk akan terasa nikmat.
Tuhan Yesus memberikan petunjuk bagi anda semua yang mencari kenikmatan hidup. Anda harus memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran. Bukan haus kekayaan, lapar kekuasaan atau haus kenikmatan duniawi.
Mereka yang haus kekayaan pasti akan dikecewakan. Pasalhnya kekayaan itu punya sayap. Hari ini hinggap besok sudah terbang melayang. Kekuasaan juga sifatnya sementara demikian juga ketenaran. Hari ini terkenal besok sudah dilupakan orang.
Tetapi mereka yang haus dan lapar akan kebenaran pasti akan menemukan kebahagiaan. Kebenaran itu membebaskan, memaksimalkan potensi, menuntun pada maksud dan tujuan. Kebenaran menguatkan iman dan harapan. Iman menuntun kita pada kebahagiaan hidup yang sesungguhnya.
“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.