Jangan Mengorek Luka Lama
Jangan membawa luka lama ke masa kini. Koreng yang dikorek bisa menjadi luka baru. Terkadang bisa lebih parah jika tidak segera diobati. Menggaruk luka memang terasa ‘asyik’ namun tanpa sadar sedang menciptakan masalah. Lebih baik diobati kemudian diperban. Jangan sering dibuka sebelum waktunya. Tubuh punya kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri.
Mengingat kepahitan bisa membuat hati tambah pahit. Wajah jadi buruk, redup dan kehilangan cahaya. Menyimpan luka batin sama dengan meneguk pestisida. Racun yang 100 persen akan membunuh yang meminum bukan yang menonton. Tahun 2024 akan lewat. Biarkan masa lalu menjadi masa lalu. Jangan ditarik tarik ke masa kini. Nanti kita akan dibilang ‘bodoh’ oleh kitab suci. “Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.”
Satu satunya cara mengobati luka hati adalah mengampuni. Setelah itu ditambahi dengan sikap ‘luweh kabeh’ atau ‘ya sudah lah’. Tugas kita hanya mengampuni, pembalasan adalah haknya Tuhan. Tindakan membalas dendam akan memperberat langkah menuju hari esok. Dendam itu beban, kalau dibiarkan makin hari semakin berat. Apa gunanya membawa koper berat tetapi bukan barang milik kita? Serahkanlah kepada pemiliknya.
Tuhan berkata “pembalasan adalah hak-Ku”. Serahkanlah semua beban kepada Allah, karena jika Allah yang bertindak pasti ada efek ‘ganda’ bagi mereka yang telah menyakitkan hati Anda.
Biarlah 2024 menjadi tahun kemenangan, kelimpahan, dan keajaiban. Jangan mengotori hati dengan mengorek luka lama. Allah sanggup menyembuhkan, memulihkan dan membaharui semua yang hilang. Ia bisa mengubah ratapan jadi tarian, tangisan jadi nyanyian, kepahitan jadi senyuman. Bawa semua luka hati Anda kepada-Nya sekarang. Saat ini juga, jangan ditunda… sekarang.