SEMUA KEJATUHAN BERHUBUNGAN DENGAN DARI JATI DIRI

Mengapa orang tergila gila dengan jabatan dan kedudukan? Jawabnya adalah ‘demi identitas’. Mengapa ada yang tega menjual keluarga dan menelantarkan pernikahan? Demi jati diri. Mengapa ada yang berani menghabisi nyawa orang lain? Ego manusia. Mengapa Adam dan Hawa jatuh dalam dosa? Ingin ‘menjadi’ seperti Allah.

Mereka yang tidak bermasalah dengan jati diri, biasanya tidak akan mudah tersandung oleh harta, wanita, kuasa dan nama. Itulah sebabnya penting bagi kita semua untuk memiliki jati diri yang jelas dan pasti. Ada yang bilang ‘Your self image always consistent with your self performance’. Cara anda memandang diri selalu konsisten dengan prilaku hidup.  Orang yang bahagia dengan dirinya sendiri sulit tergiur dengan keindahan dunia ini.

Belajar dari Tuhan Yesus selama pelayanan di bumi. Sebelum Ia memulai pelayanan, ada pengukuhan  jadi diri dari sorga ‘Inilah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan’. Yesus tidak bermasalah dengan jati diri, itulah sebabnya Dia tidak pernah menggunakan kekayaan, ketenaran dan kehebatan untuk mendongkrak jati dirinya. Sebaliknya, Ia menggunakan jati diri-Nya untuk membangun pelayanan. 

Perhatikan baik baik, semua kejatuhan manusia selalu berkatian dengan jati diri. Masih ingat bunyi cobaan dari iblis? ‘Jika kamu Anak Allah ubahlah batu itu menjadi roti. Jika kamu Anak Allah, jatuhkanlah dirimu dari bumbungan bait Allah…’

Mereka yang tidak yakin dengan jati dirinya, akan mudah dijatuhkan. Mereka akan menggunakan pangkat, jabatan dan harta kekayaan untuk mendapatkan ‘penghargaan’.

Jika ada sedikit keinginan untuk menjual iman, keyakinan atau nilai hidup demi kenyamanan, ketenaran atau penghargaan, segeralah lipat tangan dan berdoa. Minta tuntunan Roh Allah untuk menyadarkan diri. Jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari karena terlalu serakah, tergila gila dengan pangkat dan kekayaan. Tega menjual iman,  menjual kebenaran bahkan menjual diri hanya demi identitas diri. 

Sahabtku yang baik. Kita berharga dimata Tuhan bukan karena barang berharga atau gelar serta pangkat yang tinggi. Kita berharga karena Yesus sudah membayar harga di kayu salib. Mengapa Dia rela korbankan nyawanya? Karena nyawa Anda berharga dimata Tuhan. Jangan pernah melenyapkan nyawa orang lain hanya demi keamanan jati diri Anda. Tuhan maha tahu dan maha melihat segalanya. Ayo berdoa dan bertobat

Picture of Paulus Wiratno
Paulus Wiratno

Making Life Better

Bagikan konten:

Konsultasi Yuk

Konten populer