Apapun yang namanya konflik harus segera diselesaikan. Jika tidak, konflik bisa beranak pinak. Masalah ‘sepele iso dadi gawe’ kata orang Jawa. Jangan biarkan rayap menghancurkan rumah Anda gara gara lalai atau abai. Meski binatang yang kecil, mereka bisa mengancurkan rumah kayu yang megah dan mahal.
Demikian dengan konflik dalam hubungan, pelayanan atau perusahaan. Awalnya hanyalah salah pengertian atau ketersinggungan. Namun bisa berakibat perceraian bahkan pembunuhan. Lihatlah berita di media elektronik, seorang suami yang tega merobek alat vital isteri hingga 10 senti. Semua berawal dari konflik yang tidak diselesaikan.
Untuk itu dengarkan apa kata Tuhan Yesus. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak anak Allah”. Jika Anda mengaku anak atau umat Allah, jangan pernah takut mengambil inisiatif menyelesaikan konflik. Jika anda yang bersalah, akui kesalahan dan minta maaf. Mengambil inisiatif untuk penyelesaian adalah tindakan yang terpuji. Jangan lari dari konflik atau membiarkan konflik.
