Untuk hidup diberkati tidak perlu pergi semedi di Gunung Kawi, belajar keluar negeri atau mencari orang suci. Kitab suci memberikan banyak referensi untuk semua yang percaya. Rahasia hidup diberkati tidak sulit, tidak berat, cukup menjadi pelaku kebenaran firman. Salah satu kebenaran rahasia hidup diberkati tertulis di dalam kitan Mazmur 112:1
“Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.”
Ada dua kata kunci yang harus diperhatikan supaya hidup kita benar benar merasakan janji Alla; pertama ’takut akan Allah’ dan kedua ’suka segala perintah-Nya.’
Dalam bahasa asli kata ;takut akan Allah berarti to ‘respect, to reverence,’ menghormati Allah. Bukti rasa hormat adalah hidup taat kepada perintahnya. Seperti Abraham taat mengikti perintahnya meski haru mengorbankan putra yang dikasihinya.
“Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”
Selain takut akan Allah, siapa yang ingin hidup diberkati oleh Allah harus ‘menyukai firman-Nya’. Dalam bahasa asli ditulis dengan kata ḥāp̱aṣ: yang artinya to delight in, atau to have pleasure, gemar menikmati firman. Sama seperti rsjs Ahasweros menikmati kecantikan ratu Ester. Demikian seharusnya setiap orang percaya memiliki ‘hobi’ membaca, merenungkan dan melakukan Firman Allah sehingga ‘apapun yang dilakukannya berhasil seperti yang dituliskan dalam kitab Mazmur 1
“Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”
Hidup yang diberkati adalah bukti dari ketaatan dan rasa hormat kepada Allah. Mereka yang takut Allah tidak akan hidup seperti orang fasik yang suka mengikuti nasehat orang jahat, berdiri di jalan orang berdosa dan duduk dengan para pencemooh. Dengan siapa anda bergaul akan menentukan kualitas hidup masa kini dan masa depan.
Mari kita instropeksi diri. Adakah pikiran, perkataan dan prilaku kita sesuai dengan kebanaran Firman atau sebaliknya bertentangan dengan kebenaran. Apa yang kita alami saat ini dan masa depan nanti sangat ditentukan oleh pilihan sikap hidup kita. Pilihlah jalan hidup yang diberkati, ’takut akan Allah’ dan gemar melakkan firman-Nya’. Bukan hanya membaca, mendengar atau menghafal. Tetapi benar benar melakukannya.