PERNIKAHAN PUNYA MUSIM

Pernikahan itu punya musim, sesuaikan harapan di setiap musim. Jangan pernah berharap suamimu yang berumur 72 seperti pria umur 27. Gagal mengelola harapan bisa berakibat kekecewaan. Tugas setiap pasangan adalah mengenali saat ini Anda ada di musim apa? Waspadai musim gugur, ini musim paling rawan dalam panca roba kehidupan berumah tangga. Saat rambut, gigi mulai berguguran. Saat penglihatan dan pendengaran mulai berkurang, apakah cintamu ikut gugur dan berkurang?

Cinta sejati tidak kenal musim.” Itulah pengakuan Audry dan Maurice, suami istri yang sudah menikah selama 60 tahun. Mereka selalu terlihat mesra dan bahagia. Tidak ada pura pura, hidup apa adanya. Selesai ibadah di sebuah gereja di Phoenix,  aku bertanya “apa rahasia keharmonisan pernikahan Anda,m.” Mereka  menjawab dengan tiga poin kunci. “Stay close to Jesus, stay close to each other, and keep forgiving each other.” Dekat dengan Yesus, dekat dengan pasangan dan selalu memberi pengampunan. 

Terdengar begitu sederhana namun sangat dalam artinya.  Jika setiap pribadi mengutamakan hubungan yang dekat Yesus, pasti akan memiliki pikiran dan perasaan seperti Kristus. Jika setiap pribadi saling terhubung dengan pasangannya, iblis tidak punya celah untuk menyerang dan menghancurkan pernikahan. Jika suami istri tidak pernah bosan saling mengampuni, iblis akan bosan mendekati Anda.

Life is short and marriage are exciting. Hidup ini singkat dan liku liku pernikahan itu menyenangkan meski kadang menegangkan. Jalani dengan ‘kasih karunia’ bukan dengan kekuatan sendiri. Saat Anda menempatkan pernikahan di bawah payung anugerah Allah, maka pernikahan akan dilimpahi dengan sukacita dan berkah. Semoga….

Paulus Wiratno
Paulus Wiratno

Making Life Better

Bagikan konten:
Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on linkedin

Konsultasi Yuk

Konten populer