Pak hakim sedikit emosi dan marah ketika saksi Susi memberikan jawaban yang berubah rubah dan cenderung bernada dusta. Maka dengan tidak segan segan keluarlah kalimat ancaman dari pak hakim untuk saksi S. Bagaimana caranya mengenali kebohongan tanpa alat ‘Lie Detektor’
Jawaban yang berubah ubah alias tidak konsisten adalah tanda kebohongan. Mengapa tidak konsisten? Karena tidak sesuai dengan fakta tetapi ‘cerita rekayasa’. Sakso yang adalah Art PC sering mengucapkan ‘tidak tahu’ dan berkali kali mengubah perkataan. Itulah yang membuat hakim geram.
Ketika jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, kemungkinan saksi sedang mengalihkan pembicaraan atau menutupi kenyataan. Saat ditanya ‘siapa yang melahirkan mas Raka? Saksi malah menjawab tempat kelahiran.
Dari sorot muka atau non verbal language’ Saksi benar benar gelisah dan gugup saat memberikan jawaban jawaban dari pak hakim. Tidak singkron-nya antara hati dan lidah membuat ‘konslet’ nurani yang meresahkan jiwa. Adakah intimidasi atau rasa takut yang melatar-belakangi setiap jawaban? Hanya saksi yang tahu persis.
Saran saya buat semua yang sedang menjadi ‘Saksi’, lebih baik jujur. Katakan apa adanya. Orang jujur tidak akan kesulitan memberikan jawaban. Sebaliknya, orang yang berbohong pasti akan mengalami gangguan jiwa karena untuk menutupi 1 bohong diperlukan 9 bohong. Ayo jujurlah “Jauhilah yang jahat, dan hiduplah dengan jujur. Janganlah sekali-kali menyimpang dari jalan yang benar.” (Bible)