Saat anda memberi dengan melibatkan iman, anda sedang memperkaya pengalaman iman yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang kehidupan. Lihat saja senyum di janda dari desa Sarfat. Ia tidak pernah menyangka bahwa Allah akan memelihara hidupnya di musim kemarau panjang.
“Jangan khawatir, Ibu!” kata Elia kepadanya, “Silakan Ibu membuat makanan untuk Ibu dan anak Ibu. Tapi sebelum itu buatlah dahulu satu roti kecil dari tepung dan minyak itu, dan bawalah ke mari. Sebab TUHAN, Allah yang disembah orang Israel, mengatakan bahwa mangkuk itu selalu akan berisi tepung, dan botol itu selalu akan berisi minyak sampai pada saat TUHAN mengirim hujan ke bumi.” (I Raja 17:13-14)
Salah satu tanda bahwa anda sedang memberi dengan iman adalah saat anda mengulurkan tangan di tengah kekurangan. Apalagi jika yang anda miliki adalah satu satunya dalam hidup anda. Roti terakhir milik sang Janda Sarfat itu diberikan kepada nabi Elia. Ia berani memberi karena percaya sepenuh hati terhadap ucapan sang nabi.
Memberi dengan iman selalu mengundang keajaiban. Mengapa? Karena tindakan iman selalu mendapatkan ‘applause’ dari Tuhan. Saat memberi dengan keyakinan bahwa Allah akan mencukupkan atau menyediakan, kita sedang melibatkan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Tahukah Anda bahwa iman adalah ‘mata uang’ dalam Kerajaan Allah? Semua ‘transaksi’ dengan sorga selalu melibatkan iman. Dengan iman hidup akan diwarnai dengan banyak keajaiban ilahi. Kalau tidak percaya, praktekanlah sekarang juga. Melangkah dengan iman, ulurkan tangan dalam kekurangan berbagi kebaikan. Lihatlah karya Allah yang ajaib dalam hidup anda.