Ada satu kutipan di dinding yang sangat memberkati saya. Bunyinya ‘tidak ada yang tidak bisa diselesaikan lewat doa’. Tukisan itu terpampang di gedung memorual almarhum pendeta Yonggi Cho. Mantan gembala sidang Yoido Full Gospel Seoul. Gereja terbesar dengan jumlah jemaat mendekatj 1 juta orang.
Melihat riwayay pelayanannya, mata saya benar benar terbuka dan iman saya dikuatkan. Doa yang dinaikan dengan sungguh sungguh hati itu besar kuasanya. Dr Cho memulai pelayanan dari nol, miskin dan tidak punya apa apa. Bahkan ia hampir mati karena penyakit paru paru.
Namun kehidupan doanya telah mengubah segalanya. Menurut Pdt Yonghoon Lee, pengantinya, Dr Cho biasa berdoa 3 jam sehari. Ia menghabiskan waktunya berada di dalam ruang doa. Doa menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan, rintangan dan persoalan dalam hidup dan pelayanan.
Untuk semua sajabat pembaca, mati kita bawa semua pergumulan dalam doa. Bicaralah kepada bapa di sorga. Curahkanlau isi hatimu. Sama seperti Hana. Elia, Musa yang telah mengalami kuasa doa, kita juga bisa merasakan hal yang sama. Sekarang lipat tangan dan berdoa…