Kebodohan Orang Bijak

Raja Salomo dikenal sebagai raja yang paling kaya dan bijak. Semua raja pada jamannya tahu bahwa Salomo sungguh mengagumkan dalan menyelesaikan masalah. Bahkan penguasa tetangga begitu kagum kepadanya. Itu semua memang tidak lepas dari hikmat pemberian dari Tuhan seperti yang diminta.  Namun sayang seribu kali sayang, Salomo tidak bisa mempertahakan kebijakannya.

Sejarah telah mencatat, sebijak bijaknya manusia pasti pernah membuat kesalahan. Dan sebodoh bodohnya manusia pasti pernah berlaku bijak. Kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Salomo adalah menikahi banyak wanita. Kesalahan kedua, wanita yang dinikahi berasal dari bangsa yang tidak menyembah Allah. Salomo tidak menyadari bahwa kesalahan itu akan membuat Tuhan Marah.

HATI HATI MEMILIH TEMAN HIDUP
Salah dalam memilih teman hidup bisa berakibat fatal dalam dalam hidup. Ada 700 putri bangsawan yang dinikahi Salomo, dan ada pula 300 selirnya. Istri-istri itulah yang menyebabkan Salomo meninggalkan Allah, sehingga pada waktu ia sudah tua mereka berhasil membujuknya menyembah ilah-ilah lain. Siapa yang menemani hidup akan mewarnai hidup Anda.

KETAATAN SETENGAH HATI BUKANLAH KETAATAN
Menurut I Raja Raja 11:6  “Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.” Akibat dari ‘ketaatan setengah hati’ kerajaannya terpecah belah. Tidak sedikit anak cucunya yang menjadi penyembah berhala dan berlaku jahat dimata Tuhan. Itulah sebabnya ketaatan lebih penting dari persembahan.

MENJADI TUA TIDAK MENJAMIN LEBIH BIJAK
Ada yang bilang, waktu Salomo masih muda ia begitu bijaksana. Setelah menjadi tua ia tidak bijak lagi. Ada apa dengan Salom9? Iadakah matanya silau karena harta, kuasa dan ketenaran? “Age did not make Solomon wiser. He seemed to be wiser in his youth, and old age hardened the sinful tendencies that were present in his younger days.”

BAGAIMANA ANDA AKAN MENGAKHIRI?
Sayang seribu kali sayang, awal yang baik dan cemerlang harus diakhiri dengan menyedihkan dan coretan sejarah yang buram. Salomo yang dikenal bijak dan cerdas harus meninggalkan ‘bad legacy’ untuk anak cucunya.

Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.

 Solomon’s kingdom was an outstanding example of wealth, military power, and prestige. Yet the true security of Israel did not rest in any of those things. It rested in the blessing of God and in the obedience and faithfulness of their king.

Picture of Paulus Wiratno
Paulus Wiratno

Making Life Better

Bagikan konten:

Konsultasi Yuk

Konten populer