Apa yang akan Anda lakukan saat orang yang memusuhi Anda mati terbunuh? Syukuran atau meratapi nasib musuh Anda? Pada umumnya orang ‘susah lihat orang senang, dan senang lihat orang susah’. Apalagi kalau musuh yang mengalami celaka, kita semua cenderung bersorak sorai.
Tidak demikian dengan Daud. Saat mengetahui orang yang buat susah hidupnya dan beberapa kali berusaha menghilangkan nyawanya, Daud justru meratap dan menangis sambil berkabung. Bahkan Daud menyebut Saul dan Yonatan sebagai pahlawan yang diurapi Tuhan.
Inilah kualitas hati Daud yang telah membawanya dari padang rumput ke istana. Hati yang mengampuni. Tidak menyimpan kepahitan. Dan menjaga hubungan dengan Tuhan. Mari kita belajar dari ‘karakter Daud’ yang bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Jangan pernah simpan kepahitan. Tetaplah menghargai orang yang diurapi oleh Tuhan. Tabahkan hati dalam menanti waktu Tuhan. Jangan menyerah waktu menghadapi masalah. “Jagalah hati jangan kau nodai”.
