Kehadiran Abang mulai berkurang. Suara lantang dan tegas itu mulai menghilang. Jangan jangan abang sudah kelelahan atau menyerah karena sandiwara tidak kunjung usai ceritanya. Terus terang saya agak mencemaskan komitmen abang dalam mengawal kasus pembunuhan brigadir J.
Sebagai sesama anak bangsa, ijinkan saya menyemangati abang. Kehadiran dan keberanian abang dalam menyuarakan kebenaran dan leadilan telah menjadi ‘mercusuar’ keadilan yang didambakan oleh banyak orang. Apalagi abang tidak malu malu mengutip firman Allah dalam setiap talk show di media masa. Kehidupan Abang telah menjadi kesaksian yang luar biasa bagi kemuliaan Tuhan.
Sebagai sesama ‘hamba Allah’, biarkan saya mendoakan abang dan keluarga. Jangan takut menghadapi rintangan dan halangan. Bukankah abang sudah melihat penyertaan Allah dalam membela yang tertindas dan tedzolimi. Tetaplah membela yang lemah dengan belas kasihan ilahi. Teruslah mengandalkan urapan kuasa Roh Tuhan.
Saya mau titip pesan buat abang. Jangan mundur meski sempat diusir waktu mau mengikuti rekonstruksi. Tetap fokus pada kasus sampai semua terang benderang. Jangan menggunakan ‘popularitas’ untuk tujuan yang tidak sesuai dengan rencana Tuhan. Ada banyak tangan yang sedang terlipat untuk mendoakan abang. Ada banyak anak bangsa yang bangga dengan keberanian, ketulusan dan ketegasan abang dalam menyatakan kebenaran. Apalagi saat abang sering mengekpresikan iman kepada Tuhan lewat ucapan dan tindakan. Maju terus bang Kamarrudin. God be with you.
