Tidak Ada Sukses Yang Kebetulan
Melihat Farel Prayoga menyanyi di Istana dihadapan bapak presiden dan semua mentri, mengingatkan aku akan keberhasilan Daud, remaja penggembala domba yang dipanggil ke istana raja untuk bermain kecapi. Ada pelajaran yang bisa kita ajarkan kepada anak cucu kita. Tidak ada sukses diraih secara kebetulan.
Ada yang bilang bahwa yang namanya sukses adalah ‘persiapan berjumpa dengan kesempatan’. Farel Prayoga sudah lama berlatih menyanyi, bahkan sudah terbiasa ‘manggung’ di depan banyak orang. Maka saat ia mendapat undangan khusus 2 hari sebelum manggung di hari H, ia tidak merasa canggung. Ia sudah menyiapkan diri jauh jauh hari. Daud tidak menolak saat diminta bermain kecapi di depan raja Saul. Dan bukan kebetulan akhirnya dia menjadi raja menggantikan tuan yang dilayaninya.
Tugas kita sebagai orang tua adalah menolong anak anak kita menemukan ‘gifting’ atau talentanya. Setelah itu biarkan anak mengembangkan diri, ikut kursus, bergabung dengan club yang bisa mengasah dan mengembangkan bakatnya. Jangan pernah memaksakan ‘kehendak anda’ sebagai orang tua yang akan bertentangan dengan keinginan dan karunia anak. Dorong anak anakmu untuk melatih diri dan mempersiapkan diri menyongsong masa depannya.
Melihat Farel menyanyi dengan suara bagus dan rasa percaya diri adalah bukti bahwa ada ‘orang lain’ yang telah menginvestasikan waktu dan tenaga untuk memberi perhatian dan pelatihan kepadanya. Saya tidak tahu siapa yang telah memberikan pelatihan, pembinaan kepadanya, yang jelas ‘tidak ada sukses yang diraih sendirian’. Dan jika sudah meraih keberhasilan, jangan pernah melupakan mereka yang telah mengantarkan Anda pada keberhasilan dan pencapaian hidup.
Sebagai seorang pemimimpin atau orang tua, jangan kikir memberikan pujian, kata dorongan dan bahkan uang untuk menolong generasi muda, atau anak anak menemukan titik maskimal dari potensi hidupnya. Jangan marah waktu mereka gagal. Bawa mereka dalam doa. Dampingi mereka dan biarkan Allah menuntun langkah hidup anak anak. Tuhan sudah punya rencana untuk masa depan mereka. Bagian kita adalah ‘mengaktifkan karuni, mendukung, memodali dan mendampingi mereka.
