ATURAN HIDUP BAHAGIA

Life is short, and eternity is forever. Hidup ini singkat dan keabadian itu panjang. Jangan mempermainkan kehidupan sehingga kehilangan kekekalan. Penyesalan sering datang di ujung kehidupan. Saat semuanya sudah hilang dan tidak ada kesempatan untuk mengulangi putaran waktu. Kesempatan atau kairos berlalu bagaikan air sungai yang mengalir, tidak akan kembali lagi ke sumbernya. Hanya sekali lewatnya, demikian juga dengan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita.

Rumus keberhasilan adalah persiapan berjumpa dengan kesempatan. Hanya mereka yang selalu mempersiapkan dirinya yang akan menjemput kesempatan dengan baik. Itulah sebabnya belajarlah “menghitung hari, detik demi detik” karena dari situlah muncul kebijaksanaan. Daud mempersiapkan dirinya di ladang penggembalaan. Yusuf belajar sejak dari rumah Potifar dan dalam penjara. Musa diplonco di padang gurun, ratu Ester dikarantina di dalam komplek istana. Semuanya itu adalah bentuk persiapan untuk menjemput panggilan hidup yang sudah digariskan oleh sang Pemberi Kehidupan.

Mereka yang menghargai waktu dan menyadari betapa singkatnya hidup ini, pasti tidak akan bermain main dengan waktu. Tidak ada pengangguran yang mendapatkan hadiah nobel. Mereka yang bermain dengan waktu akan menyesali kehidupan. Dan mereka yang tidak pernah membuat pencapaian dalam hidup akan mengakhiri dengan kesedihan. Jangan ikut jejak mbah Tukimin. Ia dikenal sebagai lelaki pemalas, yang kejaannya duduk duduk di gardu siskamling. Hobinya mencari belas kasihan tetangga. Kesukaannya bertamu tepat pada jam makan, supaya mendapat tawaran. Saat ia mati, namanya dikenal sebagai Tukimin si pemalas. Saat orang tua menasehati anaknya selalu berkata “kamu jangan malas, nanti nasib hidupmu kaya Tukimin, hidup sia sia, dan mati tanpa makna.”

Hidup ini singkat, dan keabadian itu panjang. Dalam waktu yang singkat, lakukanlah segala sesuatu yang hasilnya bisa dinikmati waktu masuk alam keabadian. Orang bilang, kalau mau bahagia satu jam, makanlah di restoran yang enak. Mau bahagia satu hari, pergilah memancing. Mau bahagia setahun, menikahlah. Dan kalau mau bahagia selama lamanya, lakukanlah kebaikan setiap hari. Masih ada kesempatan untuk merenovasi kehidupan. Bertobatlah sekarang juga, dan mulailah dengan pola pikir yang baru. Siapa tahu 2014 menjadi tahun yang istimewa bagi Anda

Paulus Wiratno
Paulus Wiratno

Making Life Better

Bagikan konten:
Share on facebook
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on linkedin

Konsultasi Yuk

Konten populer